Ikan Sidat (Anguilla spp.)
Ikan sidat merupakan hewan yang termasuk ke dalam famili
Anguillidae. Hewan ini memiliki banyak nama daerah, seperti ikan uling, ikan
moa, ikan lubang, ikan lumbon, ikan larak, dan ikan pelus (Budiyono, 2013).
Menurut Haryono (2008), Tubuh sidat berbentuk bulat
memanjang, sekilas mirip dengan belut yang biasa dijumpai di areal persawahan.
Salah satu karakter/bagian tubuh sidat yang membedakannya dari belut adalah
keberadaan sirip dada yang relatif kecil dan terletak tepat di belakang kepala
sehingga mirip seperti daun telinga sehingga dinamakan pula belut bertelinga.
Bentuk tubuh yang memanjang seperti ular memudahkan bagi sidat untuk berenang
diantara celah-celah sempit dan lubang di dasar perairan. Panjang tubuh ikan
sidat bervariasi dengan kisaran 50-125 cm tergantung jenisnya. Ketiga siripnya
menyatu, yaitu sirip punggung, sirip dubur dan sirip ekor. Mempunyai sisik
sangat kecil yang terletak di bawah kulit pada sisi lateral. Perbedaan diantara
jenis ikan sidat dapat dilihat antara lain dari perbandingan antara panjang
preanal (sebelum sirip dubur) dan predorsal (sebelum sirip punggung), struktur
gigi pada rahang atas, bentuk kepala dan jumlah tulang belakang.
1).
Anguilla bicolor bicolor
Distribusi spesies ini terdapat di pantai Afrika termasuk
Madagaskar, India, Burma, Barat laut Australia, Sumatera bagaian Utara dan
Barat, Selatan Jawa, Nias, Tangerang.
Adapun
klasifiasi ikan sidat menurut Nelson (1994) sebagai berikut:
Phyllum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Anak
kelas : Neopterygii
Divisi : Teleostei
Bangsa : Anguilliformes
Suku : Anguillidae
Marga : Anguilla
Jenis : Anguilla bicolor
Gambar 1. Ikan Sidat ( Anguilla bicolor.) (Budiyono, 2013)
2).
Anguilla Marmorata
Ketika dewasa ikan sidat ini
memiliki warna kecoklatan, pada punggung berwana hitam marmer, pada permukaan
samping berwarna kuning keabu-abuan. Warna ini bisa memudar. perut berwarna
putih. Warna tubuh bintik coklat tersebar di belakang, sisi dan sirip; kuning
antara bintik dan tepi sirip dada; perut putih atau biru pucat . Kepala bulat;
moncong tertekan; rahang bawah menonjol; celah insang kecil; sisik kusut
seperti di bawah kulit; sirip dada bulat; sirip perut tidak ada. Yang
membedakan dengan spesies lain yaitu warna belang-belang dan sirip punggung
yang panjang, yang lebih dekat dengan pembukaan insang daripada anus.
Klasifikasi
menurut Quoy & Gaimard (1824) yaitu:
Phyllum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Anak
kelas : Neopterygii
Divisi : Teleostei
Bangsa : Anguilliformes
Suku : Anguillidae
Marga : Anguilla
Spesies : Anguilla
Marmorata
Gambar 2. Anguilla Marmorata (Waren, 1996)
3). Anguilla
malgumora
Mempunyai ukuran panjang maksimal 80 cm,
hanya ada di asia, terdistribusi di sungai mahakam Borneo, maka di sebut juga Anguilla
Borneensis dan sulawesi, di temukan juga di Filipina. Klasifikasi menurut Kaup
(1856) yaitu:
Phyllum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Anak
kelas : Neopterygii
Divisi : Teleostei
Bangsa : Anguilliformes
Suku : Anguillidae
Marga : Anguilla
Spesies : Anguilla
Malgumora
Gambar 3. Anguilla
margumora (Martin, 1997).
1.4.2
Habitat
Sidat
Menurut
Budiyono (2013), Sidat hidup di dua jenis perairan. Fase larva hingga menjelang
dewasa hidup di sungai. Setelah dewasa menuju laut dalam untuk bereproduksi.
Selanjutnya, larva hasil pemijahan terbawa arus ke pantai dan menuju perairan
tawar melalui sungai. Tesch (1977) dalam
Haryono (2008) menerangkan bahwa glass eel
akan bermigrasi masuk ke perairan tawar pada saat salinitas di muara sungai
relatif rendah (1-2 ppt). Salinitas rendah seperti ini akan banyak
terkondisikan pada musim hujan.
0 komentar:
Posting Komentar